Postingan

Ga Nyangka :’)

Jadi kejadiannya gini, Siang-siang tuh aku pergi ke tempat rekan taneman buat beli taneman yang emang udah lama aku pengen. Terus pas aku ngobrol-ngobrol sama temenku,temenku nanya "Mba, ini syngonium apa ya?" Sambil nunjukin tanemannya Aku jawab tuh, "Ini kalau yang saya tau namanya Syngonium Arrow Head mas, tapi kemarin Pak **** bilang ini jenis Philo, cuman ya saya belum pastiin lagi" Terus temen aku bilang "Soalnya saya kemarin tanya ke Mas *****, terus Mas **** bilang kalau Syngonium coba tanya ke Nuha" Terus aku tuh langsung nyaut "Hah, beneran Mas **** ngomong gitu mas?" "Iya mba" Dan seketika aku tuh nge-bug, nge-freeze, dan langsung jongkok dong hahahaha Iya seseneng itu, dan se ngga nyangka itu, beliau tuh yang ngomong gitu udah jadi masterplantnya kalau Kudus, udah dari dulu banget gitu.Dan aku emang ngefans dan kagum ya sama kerja dan dedikasinya beliau di dunia taneman.Dan beliau bilang gitu.Dan aku nanya sekali lagi bia

A Magic Moment

Halo, rasanya udah lama banget ya ga nulis2 lagi di blog.Ya memang udah kelamaan ini ga tengokin blognya.Akhirnya kesini lagi karena aku ngerasa kalau hal ini ga ditulis atau dikekalkan itu sayang banget.Mungkin ini adalah salah satu moment terbaik yang pernah terjadi dalam hidup aku ini. Jadi,diawali dengan aku ditawarin sama Bulekku buat ikut acara partai yang bertema pertanian. Oke disini aku ga mau sebut nama partainya, karena jujur aja buat sekarang aku ga into politik.Tapi secara pribadi aku makasih banget karena tanpa ada fasilitas itu aku ga bisa kenal sama orang2 hebat yang bakalan aku ceritain ini. Aku mengikuti acara dengan lancar dan sesuai jadwal.Semua berjalan dengan lancar.Sampai ada sesi yang diisi oleh Pak Iskandar.Dari awal kehadirannya sangat menarik, beliau memakai blangkon.Saya kira beliau juga akan memberikan materi tentang pertanian, tapi lebih dari itu, beliau memberikan materi dasar, tentang why? kenapa? Kenapa kok kita bertani? Disitu beliau menjelaskan asal

Khotbah-Khotbah yang Membangunkan

Gambar
Edisi Empat sampai Enam Volume 2 Lokasi : Aksara Kemang Empat Sampai Enam / 02.01 Empat sampai Enam / 02.02 Empat Sampai Enam / 02.03         Namun sepanjang hayat dikandung badan, apakah manusia harus menempuh jalur yang sama, menumpang bis yang sama, dan berkelok di tikungan yang selalu sama? Seolah hidup sudah ditentukan sekali dan tak bisa berganti lagi, apalagi berganti berkali-kali? Tentu tidak dan tentu tidak juga bagi ~~         Maka, pada suatu hari, setelah bertahun-tahun hidup dengan jalur tempat setiap orang telah siap mengatasi masalah yang akan ditimbulkan oleh kecantikannya, ia pun menempuh jalur berbeda karena memang ada urusan. ( Diambil dari Cerpen Gubrak , karya Seno Gumira Ajidarma, dalam buku Antologi Cerpen Transit ) Empat Sampai Enam / 02.04 Empat Sampai Enam / 02.05 Empat Sampai Enam / 02.06                                                                          Begini         Ketika kegugupan memelukku

Literasi Ciptakan Generasi Mandiri

        Keberhasilan pembangunan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Demikian halnya dengan bangsa Indonesia saat ini masih taraf membangun, sangat membutuhkan SDM berkualitas. Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini disebut sedang memasuki suatu tahapan yang sangat penting dan menentukan perjalanannya sebagai sebuah bangsa yang juga berada dalam masa pembangunan. Era yang sangat penting ini, oleh banyak kalangan disebut-sebut sebagai bonus demografi. Era ini sudah dimulai dan diperkirakan puncaknya pada rentang tahun 2025-2030. Era bonus demografi ditandai dengan dominasi jumlah penduduk usia produktif (15- 64 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk tidak produktif. Bonus demografi merupakan sebuah keuntungan yang dapat diraih jika memenuhi syarat-syarat tertentu dan diusahakan dengan benar. Keuntungan yang dapat diperoleh dari bonus demografi adalah tersedianya tenaga kerja usia produktif sebagai sumber daya penopang utama

Photo Journal : Edisi Empat sampai Enam

Gambar
Episode Pertama series Empat sampai Enam Lokasi Foto: Taman Anggrek Ragunan dan Taman Ikan Ragunan Empat sampai Enam / 01.01 Empat sampai Enam / 01.02  Empat sampai Enam / 01.03   Apakah begitu Sukab, kamu yang suka berkhayal barangkali tahu.Tapi aku tidak mau khayalan, aku tidak mau kira-kira, meskipun usaha kira-kira itu begitu canggihnya sehingga disebut ilmiah, aku mau tahu yang sebenarnya.Apakah ada yang menyaksikan kita sambil tertawa-tawa? Kalau iya, apalah artinya hidup kita ini Sukab? Tidakkah nasib manusia memang seperti ikan, yang diternakkan hanya untuk mengisi akuarium di ruang tamu seseorang, barangkali juga tidak terlalu peduli kepada makna kehidupan ikan-ikan itu?  *Diambil dari cerpen Jawaban Alina, dalam buku Antologi Cerpen  Sepotong   Senja untuk Pacarku  karya Seno Gumira Ajidarma, 1991

Weekend Life : Makan di Clay Pot Popo

Gambar
Kalau ada yang suka keluar malam minggu, maka aku adalah tim malam senin.Keluar di malam senin itu buat aku lebih nyaman, karena jalanan engga macet, jadi bisa lebih cepet nyampe ke tempat tujuan, apalagi kalau perut lagi laper-lapernya.Malem senin ini, aku ke Clay Pot Popo, lagi. Memang dasarnya suka makan, kalau ada makanan baru dan bikin penarasan itu langsung tancap gas ke TKP. Clay dan Pot, Clay itu tanah liat, sedangkan Pot itu diambil dari Pottery atau tembikar. Jadi Clay Pot itu adalah nasi/mie hangat yang diisi aneka topping yang disajikan di mangkok tanah liat yang masih panas.Nah, kalau Popo sendiri sih ini artinya Nenek (dalam dialek Ke ). Jadi, ini adalah Clay Pot yang dibikin sesuai dengan resep nenek atau resep keluarga. Nice thing. Oke langsung aja teman-teman, Let's Go!!! 1. Lokasi Clay Pot Popo ini berada di Jalan Sabang, buat temen-temen yang mau kesana via Busway atau Bus Transjakarta bisa turun di halte Sarinah.Terus lanjut jalan kaki ke arah hotel

Di Suatu Hari, di Bulan Mei di Surabaya

Orang-Orang Seberang Dentuman dan getaran dari roda-roda kendaraan malam, sesekali menghentakku. Seolah mengabarkan ada orang-orang yang merindumu dari seberang. Orang-orang yang menitip doa dan harapan pada langit, juga pada tasbih, pada rosario atau pada mala yang sedang erat digenggam. Mereka orang seberang yang bermata lembut, mereka orang seberang yang tengah menyandarkan hati pada keribaaan Ilahi. Dentuman keras tiga kali!  Orang-orang seberang itu lalu lalang Mereka, saling mengait lengan, menguatkan sisa-sisa harapan di hari itu. Kedamaian hanya diangan-angan  Apakah kemanusiaan sudah ditelan oleh kekuasaan? Haruskah orang-orang seberang yang tengah berkasih sayang dengan Tuhannya harus dijadikan korban?  Kurasakan angin malam mengelus lembut tubuhku, Kulihat gerimis menombaki bumi, Saat itu, Airmataku, titik. Untuk Surabaya , 13 Mei 2018