Pelajaran Kejujuran di Suatu Penghujung Tahun.

"Inikah wajah-wajah calon penerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini?? Culas,curang,dengan entengnya berbohong entah untuk apa.Dalam hitungan detik kebohongan demi kebohongan meluncur bak air wudhu yang setiap hari mungkin membasahi wajahnya ; mungkin , kalau mereka shalat.Kalau aku saat ini tidak sedang jadi "badut" mungkin aku sudah meraung-raung karena aku sangat sedih, kesal, kecewa dan marah pada situasi ini.Ujian dilakukan dengan membawa kunci jawaban!
Kenapa anak-anak tidak tinggal dirumah saja? Biar kepala sekolah dan guru-guru mereka yang jadi jokinya.Toh,kunci jawaban diperoleh dari kepala sekolah dan guru-guru mereka?Konon katanya setiap pagi dibagikan! Apa bedanya seorang anak pencuri diajari mencuri oleh ayahnya.Apa bedanya seorang anak pelacur diajari melacur oleh ibunya?

Lebih ngenes menyayat hati..ini sekolah berlabel agama! Agamaku,yaitu Islam! Setiap mengawali UN selalu bermenit-menit (kurang lebih 30 menit) habis untuk berdoa dan bernyanyi asma'ul husna.Nama-nama yang baik bagi Allah dihalalkan untuk membuka / memulai tindak kecurangan!!! Dilembaga berlabel pendidikan agamis.Kerasukan jin atau iblis apa sehingga kepala sekolah dan guru-guru disini dengan entengnya mewariskan ilmu tipu-menipu pada generasi bangsa ini? Ya Allah,kelak...bangsa ini akan jadi apa? Jika dipimpin oleh generasi penipu,pembohong dan curang.Dinyanyian Asmaul Husna mereka selalu ada kata "halalan toiyiban.." Apa mereka tidak tau arti kata itu? Atau mungkin mereka juga tidak paham arti nama-nama baik Allah atau Asmaul Husna sehingga mereka dengan "berani" menjadikan Asmaul Husna sebagai salah satu amunisi untuk merampungkan Ujian Nasional.UN ini hanya urusan dunia! Kenapa sampai dilakoni melanggar norma,bahkan aqidah. Islam tidak pernah mengajarkan curang,berbohong,dan menipu.Islam itu dia yang lurus! Kenapa dinodai oleh beberapa sosok yang katanya pantas digugu dan ditiru.Mengapa dinodai oleh calon-calon generasi penerus bangsa dengan berlatih curang,tidak mau berusaha keras,tergantung pada orang lain,........... Inikah wajah calon pemimpin-pemimpin itu?? "

Curhatku = Seorang Pengawas UN = Badut
Sukarni

Ya, tulisan ini adalah curhatan Ibu saya yang Beliau tulis sewaktu bertugas menjadi pengawas UN di sebuah SMP di kota kami. Saya ingat waktu itu adalah saat liburan tahun baru.Sore itu dipenghujung tahun, ibu saya memberikan catatan ini lengkap dengan bukti -bukti potongan kunci jawaban yang beliau sita dari peserta UN.Beliau meminta saya untuk membaca curhatannya tersebut.Selesai membaca , saya langsung menghelakan nafas dengan berat.Pertanda ada perasaan kecewa diam diam menyusup ke pikiran saya.Sejenak saya sempat berpikir, pasti anak-anak yang diawasi oleh ibu saya sangat sebal,kenapa dapat pengawas killer seperti Beliau, hal yang sama terjadi pada teman-teman saya sewaktu SMP,yang ketika tau pengawas ruangannya tertulis nama Sukarni, mereka yang tidak belajar pasti sudah cemberut dan menggerutu,dipastikan kalau mereka tidak akan bisa menanyakan jawaban tes ke temannya,ataupun melihat contekan yg sudah mereka siapkan,dan kalaupun itu terjadi,Bu Sukarni tidak akan segan-segan menyita lembar jawaban mereka dan menuliskan angka nol besar disitu.Itulah Bu Sukarni.Dan sebelum saya sempat memberikan komentar tentang tulisan beliau.Beliau langsung bilang, "Lha ini nok,saiki tak weruhi, aku nduwe Kick Andy seng ono relevansine karo seng muk woco mau" (yang artinya : Lha ini nak,sekarang saya kasih lihat, saya punya Kick Andy yang ada relevansinya dengan yang kamu baca barusan").Ya,kami adalah penggemar berat Kick Andy, acara 90 menit penuh inspirasi ini.Ternyata video itu adalah tentang seorang anak muda Jakarta yang mengundurkan diri dari sekolahnya karena dia menemukan praktek-praktek kecurangan saat Ujian Nasional.Diskusi sore ini menjadi sebuah awal perkenalan saya dengan sosok pemuda inspiratif, Andi Rizki Putra.Inspiratif karena di zaman seperti sekarang, dimana banyak pelajar yang mengikuti arus,namun Rizki berani melawan arus itu.Seorang pemuda yang berani melawan kebobrokan sistem pendidikan di SMPnya,hal sama yang ditulis oleh Ibu saya, Ujian dilakukan dengan membawa kunci jawaban! Tujuan mengapa sekolah melakukan hal ini? Jelas untuk mempertahankan reputasi sekolah tersebut.Di video ini pula Rizki menceritakan bagaimana Rizki menjalani masa-masa sekolah 'SMA' nya yang seharusnya dilalui di sebuah sekolah formal,namun karena trauma hal yg sama terjadi lagi,Rizki memilih D.O (Drop Out) dari SMA nya. Dia mulai belajar secara mandiri,mulai meminjam buku-buku pelajaran dari tetangga untuk dia pelajari sendiri, sampai hal unik yang saya temukan disini bahwa Rizky juga menulis raportnya sendiri.Lalu Rizki memilih melanjutkan pendidikannya lewat sekolah Paket C, dan berbekal dengan ijazah paket C Rizki berhasil menembus Fakultas Hukum Universitas Indonesia.Dan berhasil lulus dengan nilai cumlaude.Sungguh, ini adalah sebuah life story yang membuka pikiran dan hati kita tentang betapa berharganya nilai dari sebuah kejujuran.Dan setelah menonton video ini, Ibu saya berkata kepada saya "Kowe ojo tau wedi dadi wong seng jujur", neng endi wae." Yang artinya :" Kamu jangan pernah takut untuk jadi orang yang jujur, dimanapun". Andri Rizki Putra, saya memilih kamu untuk menjadi inpirasi saya untuk terus belajar,mengejar pendidikan,dan terus berbuat jujur.Satu baris kalimat Rizki yang melekat diotak saya , "Pendidikan yang seharusnya menjadi media pembentukan karakter,tapi apabila dari bangku pendidikan saja mereka sudah diajarkan hal demikian,bagaimana mereka nanti ketika memimpin negara ini? Itu yang saya pikirkan, saat ini Indonesia sudah memiliki banyak orang pintar,yang kita kurang adalah orang yang berintegritas". Dan terimakasih sudah mau membaca tulisan saya, semoga bermanfaat bagi teman-teman.Semangat terus ya,hal kecil akan terus berarti.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Angkutan Umum dari Ciledug ke Cibubur Junction

Perbandingan Modem Bolt Orion,Slim 2 dan Max 2

Weekend Life : Makan di Clay Pot Popo