Aku,Jakarta, dan Kompleksitas Kejutannya

Tepat setahun sudah saya menjadi karyawan tetap di perusahaan ini.Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang kebugaran.Betapa pun aku kadang sinis dengan kota ini namun dalam sudut hati saya,saya menaruh sebuah rasa mencinta.Dari ketika saya kecil dulu,semasa SD,ketika saya masih menjadi pemetik daun jati dihutan dekat rumah, radar-radarku menyimpulkan kalau aku dan Jakarta suatu saat akan bertemu,menjadi teman akrab,seperti pasangan sahabat yang tidak ragu-ragu untuk saling melemparkan olokan atau saling mengerjai satu sama lain.Beberapa kali Jakarta menggelitikku,menghiburku,membuat aku tersenyum, dan terkadang dia  menyodorkan peristiwa peristiwa pahit yang menghisap rasa bahagiaku seperti sebuah lubang hitam besar.Dan juga kejutan-kejutannya yang silih berganti datang ke ruang waktuku.Tanpa bisa aku bedakan apakah kejutan itu manis seperti teh bikinan ku karena aku selalu memasukan terlalu banyak gula didalamnya atau pahit bagai pil sakit kepalaku yang rutin aku minum.Entahlah,dalam situasi Jakarta,pahit dan manis sudah susah untuk dicari bedanya lagi.Sepanjang aku bernafas,selama 21 tahun aku berpijak di bumi yang semakin aneh ini,menjadi marketing Fitness tidak pernah sekalipun terbesit dalam lembaran-lembaran otakku.Tidak pernah terpikirkan,kalau tiap hari saya akan mendengar hentakan barbel dan berbagai lagu barat yang tidak pernah berhenti diputar.Proyeksiku selama hidup adalah menjadi guru biologi.Jangan tanya atas dasar apa? Satu-satunya alasanku untuk cita-cita itu adalah karena aku cinta tanaman dan daun-daunan.Dan sekarang kehidupan melemparkanku ke ruangan ini.Kamar indekostku dikawasan Ragunan,yang hanya dengan berjalan kaki 2 menit aku bisa menembus kebun binatang itu,dekat dengan banyak vegetasi tanaman dan species binatang.Dan dengan bangga aku bisa bilang bahwa tetanggaku adalah gorilla.Dekat dengan alam,alasan saya bertahan di kamar indekost ini.Walaupun aku bisa memilih pindah kamar indekostku dulu dengan tingkat nyaman dinilai 9.Saya akan tetap akan bertahan kamar ini,yang dalam skala kenyamanan 1 sampai 10, saya memberikan nilai 4. Namun, bertetangga dengan gorilla dan primata lainnya adalah kemewahan bintang lima bagi saya.



Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Angkutan Umum dari Ciledug ke Cibubur Junction

Perbandingan Modem Bolt Orion,Slim 2 dan Max 2

Weekend Life : Makan di Clay Pot Popo