Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Weekend Life : Makan di Clay Pot Popo

Gambar
Kalau ada yang suka keluar malam minggu, maka aku adalah tim malam senin.Keluar di malam senin itu buat aku lebih nyaman, karena jalanan engga macet, jadi bisa lebih cepet nyampe ke tempat tujuan, apalagi kalau perut lagi laper-lapernya.Malem senin ini, aku ke Clay Pot Popo, lagi. Memang dasarnya suka makan, kalau ada makanan baru dan bikin penarasan itu langsung tancap gas ke TKP. Clay dan Pot, Clay itu tanah liat, sedangkan Pot itu diambil dari Pottery atau tembikar. Jadi Clay Pot itu adalah nasi/mie hangat yang diisi aneka topping yang disajikan di mangkok tanah liat yang masih panas.Nah, kalau Popo sendiri sih ini artinya Nenek (dalam dialek Ke ). Jadi, ini adalah Clay Pot yang dibikin sesuai dengan resep nenek atau resep keluarga. Nice thing. Oke langsung aja teman-teman, Let's Go!!! 1. Lokasi Clay Pot Popo ini berada di Jalan Sabang, buat temen-temen yang mau kesana via Busway atau Bus Transjakarta bisa turun di halte Sarinah.Terus lanjut jalan kaki ke arah hotel

Di Suatu Hari, di Bulan Mei di Surabaya

Orang-Orang Seberang Dentuman dan getaran dari roda-roda kendaraan malam, sesekali menghentakku. Seolah mengabarkan ada orang-orang yang merindumu dari seberang. Orang-orang yang menitip doa dan harapan pada langit, juga pada tasbih, pada rosario atau pada mala yang sedang erat digenggam. Mereka orang seberang yang bermata lembut, mereka orang seberang yang tengah menyandarkan hati pada keribaaan Ilahi. Dentuman keras tiga kali!  Orang-orang seberang itu lalu lalang Mereka, saling mengait lengan, menguatkan sisa-sisa harapan di hari itu. Kedamaian hanya diangan-angan  Apakah kemanusiaan sudah ditelan oleh kekuasaan? Haruskah orang-orang seberang yang tengah berkasih sayang dengan Tuhannya harus dijadikan korban?  Kurasakan angin malam mengelus lembut tubuhku, Kulihat gerimis menombaki bumi, Saat itu, Airmataku, titik. Untuk Surabaya , 13 Mei 2018 

Surat Terbuka Kepada Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla dari Kami,Keluarga Thaller.

Gambar
Kendal, 15 Agustus 2018 Kepada Yth, Bapak Jusuf Kalla Wakil Presiden RI Di Jakarta  Dengan hormat, Assalamualaikum wr,wb Semoga keselamatan,rahmat dan barakah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada Bapak beserta keluarga. Aamiin. Bapak Jusuf Kalla yang saya hormati, perkenankan saya memperkenalkan diri. Saya adalah salah satu rakyat yang saat ini dalam kepemimpinan Bapak. Saya warga di dusun Rejosari RT03/Rw 04 Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah. Saya bernama Sukarni usia 44 tahun, seorang ibu biasa dari anak yang “luar biasa” (mohon maaf, anak saya seorang penderita thalassemia). Anak saya bernama Nafis Fauzi Hibatullah, lahir pada tanggal 11 September 2000. Nafis didiagnosa mengidap thalassemia sejak usia 3,5 tahun. Sejak saat itu setiap satu bulan sekali Nafis menjalani transfusi darah. Suka duka, lelah payah kami nikmati dalam rasa syukur karena masih ada jalan keluar yakni darah tersedia di PMI. Obat masih tercover oleh ASK