Khotbah-Khotbah yang Membangunkan

Edisi Empat sampai Enam
Volume 2
Lokasi : Aksara Kemang


Empat Sampai Enam / 02.01

Empat sampai Enam / 02.02

Empat Sampai Enam / 02.03



        Namun sepanjang hayat dikandung badan, apakah manusia harus menempuh jalur yang sama, menumpang bis yang sama, dan berkelok di tikungan yang selalu sama? Seolah hidup sudah ditentukan sekali dan tak bisa berganti lagi, apalagi berganti berkali-kali? Tentu tidak dan tentu tidak juga bagi ~~

        Maka, pada suatu hari, setelah bertahun-tahun hidup dengan jalur tempat setiap orang telah siap mengatasi masalah yang akan ditimbulkan oleh kecantikannya, ia pun menempuh jalur berbeda karena memang ada urusan.

( Diambil dari Cerpen Gubrak, karya Seno Gumira Ajidarma, dalam buku Antologi Cerpen Transit )





Empat Sampai Enam / 02.04

Empat Sampai Enam / 02.05

Empat Sampai Enam / 02.06

                                                                         Begini

        Ketika kegugupan memelukku dan aku rasanya menjadi kalah, tiba-tiba aku teringat tulisan di belakang sebuah truk, “Kalau aku salah, tidak berarti kamu benar” dan tiba-tiba saja aku ingin menyelaraskannya dengan apa yang saat ini kualami, “ Kalau aku gugup, bukan berarti saat ini kamu sedang tertawa dalam hati.” Rasanya ingin sekali aku menyeka keringat yang bersembunyi di balik poni yang menutupi keningmu, yang sengaja tak kau kibaskan sebagaimana yang lalu-lalu.
“Kalau kau merasa menang dengan berakting, bukan berarti aku tak tahu.”
       Begitu.

( Diambil dari Novel Curriculum Vitae, Seratus Enam Urusan, Sembilan Puluh Perumpamaan, Sebelas Tokoh, Sepasang Kegembiraan karya Benny Arnas ) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Angkutan Umum dari Ciledug ke Cibubur Junction

Perbandingan Modem Bolt Orion,Slim 2 dan Max 2

Weekend Life : Makan di Clay Pot Popo